Untuk melahirkan sebuah peradaban dengan manusia sebagai basisnya maka setiap muslim harus menjadi muslim yang produktif dalam segala bidang. Dalam seluruh kehidupan yang melingkupinya harus produktif dan yang yang bisa dicontoh tentunya Rasulullah sebagai manusia yang paling produktif.
Rasulullah sejak dari kecil telah dijaga dan bisa memberikan banyak manfaat untuk sekitarnya. Demikian juga para sahabat yang mengikuti Rasulullah dan ulama-ulama sesudahnya. Allah menciptakan fisik manusia sebaik-baiknya penciptaan dengan tujuan agar manusia bisa menjadi profuktif sebagai khalifah di bumi.
Sebagai rasa syukur atas penciptaan-Nya, menjadi muslim produktif menjadi kewajiban karena dengan menjadi produktif pelaksanaan tugas manusia sebagai khalifah akan mudah. Produktifnya seorang muslim bukan hanya soal materi semata seperti produktif dalam mengumpulkan harta.
Produktif seorang muslim yaitu produktif yang menghasilkan kemashlahatan dan kebermanfaatan baik di dunia maupun akhirat. Misalnya produktif dalam berdakwah yang mengajak orang lain pada kebaikan dan produktif menjalankan ibadah kepada Allah.
Imam Syafi’i juga satu diantara muslim produktif yang karyanya banyak dijadikan rujukan manusia saat ini dalam berdakwah dan beribadah. Demikian juga dengan ulama-ulama lainnya yang telah menghasilkan banyak karya yang digunakan hingga sekarang.
Untuk menjadi muslim yang produktif tentunya ada cara dan kiat supaya bisa berkesinambungan dan memberikan banyak manfaat bagi banyak orang. Muslim yang produktif harus mengutamakan yang terbaik, memilih segala sesuatu yang terbaik mulai memilih pekerjaan, waktu, lingkungan, hingga pertemanan harus yang terbaik.
Demikian juga dalam berkata-kata. Saat berucap seorang muslim harus mengeluarkan ucapan-ucapan terbaik bahkan saat bersenda gurau juga harus dengan kalimat terbaik yang jangan sampai membuat orang lain terluka.
Kiat berikutnya dengan menguatkan profesionalitas dalam berbagai hal termasuk dalam bekerja dan beribadah. Profesional dalam bekerja akan membawa seseorang pada kedisiplinan dan kedisiplinan itu yang akan memudahkannya untuk meningkatkan produktivitas khususnya dalam mencari keridhaan Allah.
Ulama Hasan Al Basri mengatakan: jualah duniamu untuk akhiratmu niscaya kamu beruntung di keduanya dan janganlah jual akhiratmu untuk duniamu karena kamu akan merugi di keduanya.
Kata kuncinya, menjadi produktif adalah setiap muslim berlomba-lomba untuk menjadi berguna dan bermanfaat bagi kehidupan, bukan sebaliknya. Begitu juga menjadi produktif artinya setiap muslim rajin menghasilkan karya apapun dalam beragam kehidupan dan keilmuwannya masing-masing. Begitulah ketika kita menginginkan hadirnya peradaban Islam yang mulia di muka bumi ini.




